Jumat, 28 Oktober 2011

Renungan 3 : Makan Durian Bersama Lalat


MAKAN DURIAN BERSAMA LALAT
Oleh : Supriyanto, S.Pd*

Seorang anak kecil gemar sekali memakan buah durian kesukaannya. Dia seakan tidak bisa hidup tanpa memakan buah durian sehari saja.  Tapi hari itu, buah durian yang telah dibalahnya dikerubuti banyak lalat. Dia mencoba mengusir lalat itu dengan berbagai cara.
Akan tetapi karena bau durian itu begitu harumnya, maka lalat-lalat itupun enggan meninggalkan buah duriannya. Anak itu mengambil kipas, dikipasnya lalat-lalat itu. Tapi kembali lagi, dan kembali lagi.
Dicobanya mengambil penebah untuk menebah dan memukul lalat-lalat itu, tapi lalat yang datang malah lebih banyak lagi dari yang berhasil ditebahnya. Bocah itu betul betul geram dibuatnya.
Akan tetapi, karena sayangnya dengan buah durian lezat itu, Sang bocah akhirnya menemukan ide gila yang diyakininya mampu membuat lalat-lalat itu menjauhi duriannya.
Durian itu sementara ditutupinya dengan daun pisang, lalu dia kebelakang untuk buang air besar. Setelah cebok, sebagian kotorannya sendiri itu dioleskan ke ibu jari tangan kirinya. Setelah beres, dia kembali ke buah duriannya.
Buah durian itu dimakannya dengan lahap menggunakan tangan kanannya, sementara ibu jari tangan kirinya yang dilumuri kotoran sehingga mirip durian itu mampu mengelabuhi lalat-lalat yang semuanya mengerubungi dan memakan kotoran yang menempel di sana.
Akhirnya, bocah itu berhasil memakan habis semua durian yang telah dibalahnya tadi tanpa gangguan seekor lalatpun. Namun rupanya keserakahannya telah membuatnya lupa dan gelap mata. Ibu jari kiri yang telah mampu mengelabuhi lalat-lalat itu karena bentuknya yang memang mirip buah durian, telah mengelabuhinya juga. Dengan lahap ibu jari kirinya dijilatidengan lahap sehingga sebentar kemudian dia muntah-muntah dan segera berlari ke belakang untuk berkumur. Tapi terlambat, semua buah durian yang telah masuk ke perutnya itu akhirnya keluar semua bersama muntahannya.
Sahabat, mungkin saja bocah itu adalah kita. Karena kegemaran kita mengumpulkan kesenangan duniawi, maka kita jadi lupa segalanya. Kita menghabiskan semua energi, waktu, perhatian dan harta kita untuk mendapatkannya.
Kita melupakan berbagai kewajiban yang harus kita laksanakan. Baik kewajiban kepada keluarga, masyarakat dan juga kewajiban kita sebagai hamba Allah SWT. Kita lupa meluangkan waktu walau sebentar untuk mengakrabi anak-istri kita, menyapa warga sekitar kita, apalagi untuk beribadah kepada-Nya.
Kita juga lupa bahwa di dalam harta kita, ada hak kaum fakir miskin yang harus kita sampaikan kepada yang berhak menerimanya. Hal itu terjadi karena kerakusan kita. Kita hanya ingin menikmatinya sendirian saja. Ya, sendirian saja. Bahkan kepada anak-istripun kita bisa jadi menjadi sangat pelit. Apalagi kepada orang lain.
Sahabat, boleh jadi semua itu akan membinasakan kita, cepat atau lambat, kita sadari atau tidak. Karena sesungguhnya semua yang berlebihan, yang keterlaluan itu hanya akan mendatangkan kerusakan dan bencana. Sadarlah. Berbagilah. Walau sedikit saja.
Semoga bermafaat. Salam Sukses!!!
___________________________________________
* Penulis Adalah Guru IPS SMP Negeri 40 Surabaya

Renungan 2 :Dua Pemancing


DUA PEMANCING
Oleh : Supriyanto, S.Pd*

Suatu hari di tepian Danau Toba yang sejuk, ada dua orang pemancing yang begitu asyik menikamti acara mancingnya. Mereka berdua dikenal orang sebagai pemancing handal yang selalu berhasil mendapatkan ikan yang banyak ketika memancing.
Di tengah keasyikan mereka memancing itu, datngalah beberapa orang yang ingin diajari ilmu memancing yang baik dari mereka. Mereka terus merayu dan membujuk keduanya agar bersedia mengajari mereka cara memancing ikan yang baik.
Pemancing pertama dengan pongahnya menolak permintaan mereka. Dia berfikir jika ilmu memancing itu diajarkan kepada mereka, maka akan ada semakin banyak pesaing dalam arena pemancingan tersebut. Dan kesempatan untuk mendapatkan hasil pancingan pasti akan terus berkurang karena akan diambil oleh mereka.
Pemancing kedua bersikap sebaliknya. Dengan ramah dan senang hati dilayanilah permintaan orang-orang tersebut. Dia bersedia mengajari mereka ilmu memancing dengan satu syarat. Syarat itu adalah : Jika setiap dari mereka berhasil mendapatkan sepuluh ekor ikan dalam setiap kali memancing, maka mereka harus memberikan satu ekor ikan hasil pancingannya ke keranjang ikan pemancing kedua tersebut. Orang-orang itu tidak keberatan dengan syarat pemancing kedua. Dan merekapun belajar memancing dengan sangat baik.
Tak berapa lama kemudian, keranjang ikan orang-orang tersebut mulai terisi dengan ikan hasil pancingan mereka. Begitu pula dengan kedua pemancing handal tersebut. Mereka sama-sama berhasil mendapatkan ikan yang banyak. Namun bedanya, orang-orang yang tadinya belajar memancing itu, mulai memasukkan hasil pancingannya ke keranjang pemancing kedua. Begitu banyak yang mereka masukkan sehingga keranjang ikan itu dengan cepatnya terisi penuh. Lebih cepat dari keranjang ikan pemancing pertama.
Sahabat, Boleh jadi  kita menjadi demikian pelit dalam beramal dan berbagi dengan orang lain. Padahal begitu banyak manfaat yang bisa kita peroleh dengan ringannya kita beramal dan berbagi bersama orang lain. Ya, berbagi dengan ketulusan hati.
Allah SWT telah menjanjikan bagi orang yang meringankan urusan saudaranya, maka urusannya di dunia dan di akhirat akan dimudahkan-Nya. Bagi saiapa yang membantu satu urusan saudaranya sampai selesai maka pahalanya di sisih Allah lebih baik dari pahalanya umroh dan haji. Barang siapa mengajarkan dan memberi contoh kebaikan maka ia akan mendapatkan pahalanya sendiri ditambah pahalanya semua orang yang melakukan kebaikan atas ajarannya atau yang mencontoh perbuatannya tersebut.
Subhanallah.... belumkah tiba saatnya untuk kita lebih ringan dalam berbagi? Semoga kita menjadi orang yang ringan tangan membantu saudara kita yang lain. Semoga kita termasuk dalam jajaran barisan pendidik-pendidik yang penuh semangat menyebarkan kebaikan dan mengajarkannya kepada siapa saja. Semoga. Hasbunallah wa ni’mal wakiil.
___________________________________________
* Penulis Adalah Guru IPS SMP Negeri 40 Surabaya

Renungan 1 : Rombongan Katak

Rombongan Katak
Oleh : Supriyanto, S.Pd*

Suatu ketika di negeri yang damai, ada serombongan katak melintasi hutan. Mereka berjalan beriringan. Hop… hop… lompat… lompat… Begitu cara mereka berjalan. Tapi, plung! Tiba-tiba dua ekor katak terjatuh ke lubang yang dalam.
                Semua bingung, Teman-teman mereka berkumpul di pinggir lubang itu. Mereka melongok ke bawah. Betapa dalamnya lubang itu. Semua berpikir kedua katak itu pasti sudah mati. Namun mereka keliru. Terdengar suara dari bawah sana. “Tolong…tolong…”, Ada teriakan minta tolong.
                 Tak ada yang dapat mereka lakukan. Lubang itu terlalu dalam bagi seekor katak . Mereka yang di pinggir lubang sudah kehilangan semangat. Mereka berseru, tak ada gunanya berusaha, sebab kecil kemungkinan bagi keduanya untuk selamat. Mereka mengatakan, setiap katak yang terjatuh ke dalam lubang itu pasti akan mati.
                 Namun, kedua katak itu tidak  menghiraukan mereka. Keduanya mencoba melompat dan terus melompat agar dapat mencapai bibir lubang. Mereka lakukan berbagai cara agar dapat keluar dari lubang tersebut. Karena mereka masih menginginkan kehidupan lebih panjang.
                  Akan tetapi, semua katak yang ada di atas sana telah patah semangat. Mereka tetap menyarankan agar keduanya berhenti berusaha. Sebab, tak ada yang pernah berhasil keluar dari lubang itu sebelumnya. “Hentikan perbuatan itu!”,teriak mereka. “Kalian hanya membuang tenaga dengan melompat-lompat seperti itu. Kalau tak mati kelaparan, kalian pasti akan mati kelelahan”, seru mereka meyakinkan.
                 Akhirnya, salah satu dari dua ekor katak itu yang menyerah. Katak itu berpendapat bahwa ia pasti tak akan berhasil. Semua temannya pun berpendapat yang sama. Tak ada yang pernah selamat dari lubang yang dalam ini. Begitu pikir sang katak pertama. Ia lalu melompat untuk yang terakhir kalinya, tejatuh dan akhirnya mati.
                  Namun, katak yang kedua tetap melanjutkan usahanya . Ia terus melompat dan melompat. Sekali lagi, kumpulan katak yang ada di atas berteriak agar ia menghentikan usahanya. Mereka terus memperingatkan sang katak ini. “Sudah…, sudahlah! Hentikan perbuatan bodoh itu. Jangan pernah berpikir untuk berhasil. Lubang ini terlalu dalam buat seekor  katak sepertimu!”, Begitu teriak mereka bersama-sama.
                 Sang katak itu berusaha lebih keras dan lebih keras lagi. Akhirnya ia berhasil. Sebuah lompatan tinggi membuatnya dapat mencapai pinggir lubang. Plas!! Sang katak sampai di atas kembali.  
                 Sesampai di atas, teman-temannya beseru, “Hei, apakah kamu tidak mendengarkan kita semua?”
                 Katak itu malah berkata, “Sobat, terima kasih atas sorakan-sorakan itu.” 
                 “Lho?” Semuanya saling berpandangan . Tapi, tak lama kemudian mereka mengerti, mereka baru menyadari. Ternyata Katak kadua itu tuli! Ia menyangka teman-temannya bersorak menyemangatinya agar terus mencoba melompat.
***
                 Sahabat, kisah ini mengajarkan dua hal . Pertama, ada kekuatan antara hidup dan mati di dalam sebuah ucapan. Kata-kata yang berisi semangat kepada seseorang yang sedang lara dan dirudung kemalangan akan dapat membuatnya nyaman. Kata-kata yang menyejukkan akan dapat membuatnya melewati hari-hari dengan lebih cerah.
                 Kedua, kata-kata yang memojokkan, yang hanyak bercerita tentang kemalangan, akan “membunuh” orang lain. Kata-kata itu hanya akan membuat orang yang sedang dilanda kesedihan, menjadi patah semangat.
                 Sahabat, berhati-hatilah pada setiap kata yang kita ucapkan. Kata-kata yang kita ucapkan sangat berpengaruh kepada orang lain. Kata-kata itu bisa membuat orang frustasi, pesimis, dan enggan berusaha. Sangat sayang seandainya semua ucapan itu hanya akan merenggut jiwa-jiwa pantang menyerah yang sebenarnya ada di dalam raga.
Sahabat, cerita tentang katak tuli ini juga mengajarkan kepada kita agar tidak berputus asa. Separah apapun kondisi kita, serumit apapun masalah kita. Sesakit apapun derita kita. “Karena sesungguhnya harapan itu masih ada”.
Bersikaplah seperti orang tuli mengahadapi mereka-mereka yang selalu mencela kita, selalu meremehkan kemampuan kita, selalu meyebarkan fitnah tentang kita, selalu memberikan advice negatif untuk kita. Biarlah para pendengki itu terkubur sendiri oleh kedengkiannya.
Sahabat, yakinlah bahwa Allah senantiasa bersama kita. Bersama orang-orang yang sabar. Tiadalah semua kesulitan, masalah, sakit, fitnah, dan sebagainya itu melainkan ujian dari Allah. Kalau kita lulus, maka naiklah derajat kita. Kalau kita tidak lulus, maka siap-siaplah mengikuti ujian ulang alias Remidi (He..he...he.. Seperti di sekolah saja ya...).
Maka dari itu, bersabarlah menghadapi berbagai ujian itu, karena Allah juga menjanjikan pahala yang besar dan pengampunan atas dosa-dosa kita. Dan yakinlah bahwa kita pasti mampu menghadapi semua ujian itu. Karena Allah tidak akan memberikan beban melebihi kemampuan kita untuk memikulnya.
Bila kita telah yakin, maka kitapun akan bersungguh-sungguh untuk menempuh jalan itu.. Jalan yang telah dilalui oleh para nabi dan rasul-Nya. Jalan yang penuh onak dan duri, jalan yang penuh dengan ujian dan cobaan, jalan yang penuh dengan kesulitan dan fitnah. Jalan menuju kesuksesan. Jalan menuju kebahagiaan. Jalan menuju keridhoan-Nya.
Dan kesungguhan kita itu akan mendapatkan hasil berupa pertolongan Allah, berupa solusi dari semua permasalahan kita. Jadi tidak ada alasan sedikitpun untuk kita putus asa, gelisah dan menyerah pada keadaan.
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”(Qs. Al-Ankabut:69)

                 Terpujilah mereka yang dapat membuat orang lain hidup lebih hidup, lebih cerah, lebih nyaman, lebih indah, dan lebih menyenangkan. Karena, hidup itu indah.
Selamat Bekerja, mendidik anak-anak didik kita, putra-putri bangsa.  Sukses selalu untuk Anda.
___________________________________________
* Penulis Adalah Guru IPS SMP Negeri 40 Surabaya

Rabu, 26 Oktober 2011

RPP ips kelas 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Sekolah
:
SMP Negeri 40 Surabaya
Mata Pelajaran
:
Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
:
IX / 1
Standar Kompetensi
:
Memahami perubahan sosial budaya
Alokasi Waktu
:
8 x 40 menit

A.    Kompetensi Dasar:
1.      Mendeskripsikan perubahan sosial budaya pada masyarakat.
2.      Menguraikan tipe-tipe perilaku masyarakat dalam menyikapi perubahan.
3.      Mengidentifikasi pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku.
4.      Mengidentifikasi hal-hal penting untuk mencegah pengaruh negatif globalisasi yang berkembang di masyarakat terhadap sikap dan perilaku (narkoba, pergaulan bebas, dll)

B.     Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat :
  1. Menyebutkan beberapa contoh terjadinya perubahan sosial budaya
  2. Menjelaskan faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial budaya
  3. Memberikan contoh perilaku masyarakat sebagai akibat adanya perubahan sosial budaya
  4. Mengembangkan sikap kritis terhadap pengaruh perubahan sosial budaya
  5. Menguraikan tipe-tipe perilaku masyarakat dalam menyikapi perubahan.

C.    Indikator :
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat :
1.   Menjelaskan perubahan sosial budaya pada masyarakat.
2.      Mendeskripsikan tipe-tipe perilaku masyarakat dalam menyikapi perubahan.
3.      Menjelaskan pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku.
4.      Menjelaskan hal-hal penting untuk mencegah pengaruh negatif globalisasi yang berkembang di masyarakat terhadap sikap dan perilaku (narkoba, pergaulan bebas, dll)

D.    Materi Pembelajaran
  1. Pengertian perubahan sosial budaya
  2. Contoh-contoh perubahan sosial budaya
  3. Faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial budaya
  4. Contoh perilaku masyarakat sebagai akibat adanya perubahan sosial budaya
  5. Sikap kritis terhadap pengaruh perubahan sosial budaya

E.     Metode Pembelajaran
  1. Ceramah bervariasi
  2. Penugasan
  3. Diskusi kelompok
  4. Tanya jawab

F.     Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan
Kegiatan
Karakter
SATU
Pendahuluan :
·      Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
·      Motivasi diciptakan dengan mengajukan pertanyaan. Misalnya, apa yang dimaksud dengan perubahan sosial budaya ?
·      Apersepsi (Pengetahuan prasyarat)
·      Pengertian sosial, budaya
·      Interaksi sosial

-   Rasa ingin tahu
-       Kerja Keras
-       Peduli lingkungan
-       Disiplin

Kegiatan inti :
·      Membentuk kelompok diskusi beranggotakan maksimal 4/3
·      Masing-masing kelompok ditugaskan untuk mendiskusikan perubahan sosial yang terjadi dalam lingkungan masyarakat
·      Hasil diskusi dipresentasi di depan kelas + 10 menit setelah itu dilakukan tanya jawab
·      Guru bersama siswa mendeskripsikan bentuk perubahan sosial
·      Guru melakukan penilaian hasil diskusi dan presentasi

-       Rasa ingin tahu
-       Demokratis
-       Toleransi
-       Menghargai Prestasi
-       Peduli lingkungan
-       Tanggung Jawab
-       Bersahabat

Penutup :
·      Siswa merangkum dan membuat kesimpulan
·      Membuat pertanyaan yang berhubungan dengan materi di atas
·      Memberikan tugas; identifikasi faktor dan bentuk-bentuk yang mempengaruhi proses perubahan sosial budaya

Kreatif & Inovatif
DUA
Pendahuluan
·      Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
·      Motivasi dengan mengajukan pertanyaan, misalnya apa yang dimaksud dengan dinamika ?
·      Apersepsi (pengetahuan prasyarat) bentuk-bnentuk perubahan

-   Rasa ingin tahu
-       Kerja Keras
-       Peduli lingkungan
-       Disiplin

Kegiatan inti
·      Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
·      Masing-masing kelompok dituvasi untuk mencari dan menunjukkan gambar-gambar yang berkaitan dengan suatu proses perubahan sosial / faktor-faktor pendorong
·      Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas dan dilakukan tanya jawab
·      Melakukan penilaian hasil diskusi dan presentasi

-       Rasa ingin tahu
-       Demokratis
-       Toleransi
-       Menghargai Prestasi
-       Peduli lingkungan
-       Tanggung Jawab
-       Bersahabat
Penutup
·      Siswa merangkum membuat kesimpulan
·      Guru bersama siswa melakukan refleksi tentang perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat
·      Memberikan tugas : identifikasikan faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial dan berilah contoh-contohnya

Kreatif & Inovatif
TIGA
Pendahuluan
·      Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan
·      Motivasi dengan mengajukan pertanyaan, misalnya. Berilah contoh perilaku masyarakat adat istiadat ?
·      Apersepsi / pengetahuan prasyarat

-   Rasa ingin tahu
-       Kerja Keras
-       Peduli lingkungan
-       Disiplin
Kegiatan inti
·      Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
·      Dengan coorporative learning teknik jigsaw, guru menugaskan siswa menguraikan/memperagakan perilaku-perilaku masyarakat akibat adanya perubahan sosial
·      Siswa secara individu ditugasi untuk mencari kliping yang berkaitan dengan suatu proses perubahan yang terjadi dalam masyarakat

-       Rasa ingin tahu
-       Demokratis
-       Toleransi
-       Menghargai Prestasi
-       Peduli lingkungan
-       Tanggung Jawab
-       Bersahabat
Penutup
·      Siswa merangkum dan membuat kesimpulan
·      Memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi

Kreatif & Inovatif
EMPAT
Pendahuluan
·      Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
·      Motivasi dengan mengajukan pertanyaan. Misalnya. Berikan contoh sikap perilaku masyarakat terhadap/akibat perubahan sosial
·      Apersepsi / perilaku masyarakat sekitar

-   Rasa ingin tahu
-       Kerja Keras
-       Peduli lingkungan
-       Disiplin

Kegiatan inti
·      Siswa dibagi menjadi kelompok
·      Dengan coorporative learning teknik jig saw
·      Guru menugaskan siswa menguraikan / memperagakan perilaku-perilaku sikap kritis terhadap perubahan perilaku sosial

-       Rasa ingin tahu
-       Demokratis
-       Toleransi
-       Menghargai Prestasi
-       Peduli lingkungan
-       Tanggung Jawab
-    Bersahabat
Penutup
·      Siswa dan guru melakukan refleksi tentang perubahan dan sikap kritis masyarakat
·      Siswa merangkum dan membuat kesimpulan

Kreatif & Inovatif

G.    Sumber Pembelajaran
1.      Buku BSE IPS Kelas IX, Penerbit ; JP BOOKS
2.      Media informasi dan telekomunikasi yang relevan

H.    Penilaian
1.      Teknik Penilaian
a.       Tugas
b.      Observasi
c.       Ulangan
2.      Bentuk Penilaian
a.       Soal pilihan ganda
b.      Soai uraian
c.       Bentuk soai / instrumen
3.      Soal / Intsrumen
Penilaian proses dilakukan terhadap partisipasi peserta dalam kelompok selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan table observasi aktivitas








No
Nama Siswa
Aktivitas Peserta
Kemampuan bertanya
Kemampuan mengeluarkan pendapat
Aktivitas diskusi
Kerja sama
B
C
K
B
C
K
B
C
K
B
C
K
1













2













3













4













5














      Pilihan satu jawaban yang paling benar !
  1. Menurut Kingley Dabis, perubahan sosial sebagai
a.       perubahan sistem sosial kemasyarakatan
b.      perubahan diatur dalam sosial kemasyarakatan
c.       perubahan sistem nilai dan moral kemasyarakatan
d.      perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat

  1. Perubahan unsur-unsur kebudayaan karena perubahan pola pikir masyarakat sebagai pendukung kebudayaan disebut …
a.       perubahan budaya masyarakat
b.      perubahan sistem nilai masyarakat
c.       perubahan tertib hidup masyarakat
d.      perubahan pola tingkah laku masyarakat

  1. Berikut ini contoh perubahan yang direncakanan yaitu …
a.       revolusi industri                            c.  pembangunan desa
b.      mode pakaian                                d.  evolusi masyarakat

  1. Suatu penemuan unsur kebudayaan baru baik berupa alat atau gagasan yang diciptakan oleh seorang individu ataupun serangkaian individu dalam suatu masyarakat disebut …
a.       inovasi                                           c.  discovery
b.      ivention                                         d.  extention

  1. Di bawah ini yang bukan termasuk daktor intern penyebab perubahan dalam masyaakat adalah …
a.       pertentangan dalam masyarakat
b.      bertambah dan berkurangnya penduduk
c.       lingkungan alam fisik yang ada di sekitar manusia
d.      terjadi pemberontakan di dalam tubuh masyarakat sendiri

  1. Proses bertemunya dua kebudayaan atau lebih yang bercampur menjadi satu disebut …
a.       difusi kebudayaan                         c.  akulturasi kebudayaan
b.      asimilasi kebudayaan                    d.  desimilasi kebudayaan

  1. Salah satu faktor yang mendorong perubahan-perubahan dalam masyarakat adalah …
a.       adat atau kebudayaan
b.      sikap masyarakat yang tradisional
c.       perkembangan ilmu pengetahuan yang tersumbat
d.      ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu

  1. Terjadinya disintegrasi dalam suatu kehidupan akan menimbulkan …
a.       gejala-gejala kehidupan sosial tidak normal dalam suatu kehidupan
b.      perbedaanperbedaan dalam kehidupan yang mengakibatkan timbulnya kebudayaan-kebudayaan
c.       terhambatnya transfer peningkatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari negara lain
d.      komunikasi antarmanusia dalam kehidupan masyarakat menjadi sangat kondusif dan inovatif

  1. Suatu unsur dalam masyarakat yang cenderung mempertahankan suatu keadaan untuk tidak berubah di sebut…
a.       unsur dinamika                              c.  unsur anomie
b.      unsur statika                                  d.  unsur apriori

  1. Berikut ini yang bukan merupakan contoh masyarakat yang mengalami disintegrasi, yaitu…
a.       kriminal                                         c.  Gerakan Aceh Merdeka
b.      kenakalan remaja                           d.  Gerakan Indonesia Bersatu

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar !
1.        Jelaskan pengertian perubahan sosial menurut Selo Soemardjan !
2.        jelaskan bentuk-bentuk perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat !
3.        Jelaskan 3 faktor esktern penyebab terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat !
4.        Berikan 3 contoh pertentangan (conflict) yang terjadi dalam masyarakat beserta penjelasannya!
5.        Apakah yang dimaksud dengan akulturasi kebudayaan !
6.        Jelaskan 4 faktor yang mendorong terjadi perubahan sosial budaya !
7.        Sebutkan 4 kekuatan yang mendorong terjadinya perubahan sosial !
8.        Sebutkan 2 contoh kesenjangan kebudayaan !
9.        Sebutkan 5 contoh disintegrasi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat !
10.    Apakah yang dimaksud dengan “unsur dinamika” dalam perubahan masyarakat !

                                                                                                             
                                                                                                              Surabaya, 12 Juli 2010
                       Mengetahui:
                    Kepala Sekolah                                                                  Guru Mata Pelajaran



          Dra. Elly Dwi Pudjiastuti, M.Pd                                                         Supriyanto, S.Pd
            Nip. 19620911 198803 2 007                                             Nip. 19760422 200801 1 006