Jumat, 28 Oktober 2011

Renungan 2 :Dua Pemancing


DUA PEMANCING
Oleh : Supriyanto, S.Pd*

Suatu hari di tepian Danau Toba yang sejuk, ada dua orang pemancing yang begitu asyik menikamti acara mancingnya. Mereka berdua dikenal orang sebagai pemancing handal yang selalu berhasil mendapatkan ikan yang banyak ketika memancing.
Di tengah keasyikan mereka memancing itu, datngalah beberapa orang yang ingin diajari ilmu memancing yang baik dari mereka. Mereka terus merayu dan membujuk keduanya agar bersedia mengajari mereka cara memancing ikan yang baik.
Pemancing pertama dengan pongahnya menolak permintaan mereka. Dia berfikir jika ilmu memancing itu diajarkan kepada mereka, maka akan ada semakin banyak pesaing dalam arena pemancingan tersebut. Dan kesempatan untuk mendapatkan hasil pancingan pasti akan terus berkurang karena akan diambil oleh mereka.
Pemancing kedua bersikap sebaliknya. Dengan ramah dan senang hati dilayanilah permintaan orang-orang tersebut. Dia bersedia mengajari mereka ilmu memancing dengan satu syarat. Syarat itu adalah : Jika setiap dari mereka berhasil mendapatkan sepuluh ekor ikan dalam setiap kali memancing, maka mereka harus memberikan satu ekor ikan hasil pancingannya ke keranjang ikan pemancing kedua tersebut. Orang-orang itu tidak keberatan dengan syarat pemancing kedua. Dan merekapun belajar memancing dengan sangat baik.
Tak berapa lama kemudian, keranjang ikan orang-orang tersebut mulai terisi dengan ikan hasil pancingan mereka. Begitu pula dengan kedua pemancing handal tersebut. Mereka sama-sama berhasil mendapatkan ikan yang banyak. Namun bedanya, orang-orang yang tadinya belajar memancing itu, mulai memasukkan hasil pancingannya ke keranjang pemancing kedua. Begitu banyak yang mereka masukkan sehingga keranjang ikan itu dengan cepatnya terisi penuh. Lebih cepat dari keranjang ikan pemancing pertama.
Sahabat, Boleh jadi  kita menjadi demikian pelit dalam beramal dan berbagi dengan orang lain. Padahal begitu banyak manfaat yang bisa kita peroleh dengan ringannya kita beramal dan berbagi bersama orang lain. Ya, berbagi dengan ketulusan hati.
Allah SWT telah menjanjikan bagi orang yang meringankan urusan saudaranya, maka urusannya di dunia dan di akhirat akan dimudahkan-Nya. Bagi saiapa yang membantu satu urusan saudaranya sampai selesai maka pahalanya di sisih Allah lebih baik dari pahalanya umroh dan haji. Barang siapa mengajarkan dan memberi contoh kebaikan maka ia akan mendapatkan pahalanya sendiri ditambah pahalanya semua orang yang melakukan kebaikan atas ajarannya atau yang mencontoh perbuatannya tersebut.
Subhanallah.... belumkah tiba saatnya untuk kita lebih ringan dalam berbagi? Semoga kita menjadi orang yang ringan tangan membantu saudara kita yang lain. Semoga kita termasuk dalam jajaran barisan pendidik-pendidik yang penuh semangat menyebarkan kebaikan dan mengajarkannya kepada siapa saja. Semoga. Hasbunallah wa ni’mal wakiil.
___________________________________________
* Penulis Adalah Guru IPS SMP Negeri 40 Surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar