Rabu, 01 Mei 2013

SABAR MENGHADAPI COBAAN



SABAR MENGHADAPI COBAAN
Oleh : Supriyanto, S.Pd

           Dalam kehidupan yang kita jalani ini, adanya berbagai cobaan, ujian, ataupun musibah adalah sesuatu yang lumrah. Seringkali kita melihat, mendengar, membaca beritanya atau bahkan mengalaminya sendiri. Berbagai macam cobaan dan musibah silih berganti kita alami. Setiap kita mengalaminya. Setiap kita pasti pernah merasakannya.

          Sakit yang kita derita adalah musibah. Kehilangan salah satu anggota keluarga tercinta adalah musibah. Kehilangan pekerjaan adalah musibah. Fitnah yang ditujukan kepada kita juga musibah. Itu semua adalah sedikit contoh dari berbagai macam musibah yang mungkin pernah, sedang atau akan menimpa kehidupan pribadi dari setiap kita.

            Banjir bandang, tanah longsor, gunung meletus, kapal tenggelam, kereta tabrakan, kecelakaan lalu lintas adalah beberapa diantara contoh musibah yang kita rasakan secara bersama-sama, secara massal. Kebakaran yang melanda suatu kampung atau pemukiman, kebakaran stand-stand pasar atau gempa bumi dan tsunami adalah contoh lain musibah besar yang melanda tidak hanya satu orang. Tidak hanya menimpa satu keluarga saja. Tapi menimpa orang banyak. Menimpa masyarakat. Menimpa suatu bangsa.

        Sungguh, semua itu bisa saja menimpa kita. Kapan saja Allah menghendakinya. Karena memang dengan berbagai musibah itulah Allah SWT hendak menunjukkan kebaikan-Nya kepada kita. Karena dengan berbagai cobaan itulah Allah SWT berkenan mengampuni dosa-dosa kita yang barangkali tidak cukup jika dihapus dengan istighfar saja. Karena dengan berbagai musibah itulah Allah SWT hendak menguji ketinggian tingkat keimanan kita.

Allah SWT berfirman dalam ayat-ayat-Nya yang mulia :

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat.” (Qs. Al-Baqarah : 214)

           Rasulullah SAW dalam sebuah hadits memberikan hiburan dan nasehat bahwa kemantapan hati akan dirasakan oleh orang mukmin. Beliau SAW bersabda: “Sesungguhnya manusia yang paling berat cobaannya adalah para nabi, kemudian orang yang mengikutinya, kemudian orang yang mengikuti mereka, kemudian orang yang mengikuti mereka.”

               Dalam kitab Minhajul Qasidin, Ibnu Qudamah mencatat hadits yang lain, yang diriwayatkan secara shahih oleh Imam Bukhary, Rasulullah SAW bersabda :
“Barangsiapa yang Allah menghendaki kebaikan pada dirinya, Maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya.”(HR. Bukhary)

            Syeikh Abdurrahman Ibnul Jauzy dalam kitabnya, Wa Basysyrish Shabirin menulis sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ahmad dan Ad-Darimi :

“Dari Shuhaib ia berkata, “Pada suatu waktu Rasulullah duduk bersama sahabat-sahabatnya, tiba-tiba beliau tersenyum. Maka beliau bersabda, “Tidakkah kalian bertanya kepadaku, sebab apa aku tersenyum?” Mereka bertanya,”Ya Rasulullah, Sebab apa engkau tersenyum?”. Beliau bersabda,”Aku heran mengenai perkara orang mukmin. Sesungguhnya perkara orang mukmin itu seluruhnya baik. Bila ia bertemu dengan sesuatu yang ia senangi lalu ia memuji Allah, dengan begini adalah baik baginya. Dan bila bertemu pada apa yang ia benci lalu berlaku sabar, maka dengan begini adalah baik juga baginya. Dan tidak ada peraturan bahwa semua urusan seseorang itu serba baik kecuali bagi orang mukmin belaka.” (HR. Muslim, Ahmad dan Ad-Darimi)

            Oleh karena semua musibah yang menimpa kita itu adalah sebuah kebaikan disisi Allah, maka tidak ada pilihan lain bagi kita kecuali menerimanya dengan sabar, tabah dan tawakkal serta senantiasa memohon pertolongan-Nya. Karena sesungguhnya dibalik kesabaran kita menanggung musibah  dan cobaan itu ada pahala yang besar serta dihapuskannya dosa-dosa kita.

            Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah ada musibah yang menimpa orang muslim melainkan Allah menghapus dosanya dengan musibah itu, termasuk duri yang menusuknya.” (HR.Bukhary dan Muslim)

            Dalam hadits yang lain beliau bersabda, “Tidaklah orang muslim ditimpa sakit, kelelahan, kekhawatiran, kesedihan, gangguan dan kesusahan, termasuk pula duri yang menusuknya, melainkan Allah menghapus sebagian dari kesalahan-kesalahannya.” (HR.Bukhary dan Muslim)

            Dalam hadits yang lain lagi disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Cobaan senantiasa menimpa orang mukmin laki-laki ataupun wanita, pada badannya, hartanya dan anaknya, hingga ia bersua dengan Allah sedang satu kesalahanpun tidak ada pada dirinya.” (HR.At-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Hibban, Al-Hakim  dan Al-Bazzar)

            Kalau demikian besar kebaikan dan manfaat dari adanya musibah dan cobaan yang menimpa kita, maka sudah sepantasnya kita malah berterima kasih kepada orang yang menimpakan musibah, cobaan dan fitnah kepada kita itu. Karena lantaran ulahnya, kita malah mendapatkan banyak kebaikan dari Allah SWT. Tidak perlu kita marah-marah ataupun berusaha membalasnya. Biarlah Allah dan bala tentara-Nya yang akan mengurus mereka.

            Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya besarnya pahala itu seimbang dengan besarnya cobaan. Sesungguhnya Allah bila mencintai suatu kaum, maka dia menguji mereka dengan cobaan-cobaan. Maka siapa saja yang merasa ridha, maka ia memperoleh ridha Allah, dan siapa yang bersikap memarahi, maka ia memperoleh kemarahan Allah.” (HR.At-Tirmidzi)

            Semoga kita semua termasuk orang-orang yang sabar dalam menghadapi cobaan dan berbagai musibah hingga mendapatkan berkah yang sempurna dan rahmat Allah SWT serta petunjuk-Nya.
  
“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Qs.Al-Baqarah : 156-157)

Sumber : www.at-taqwabambe.blogspot.com
__________________________________________________________
* Penulis adalah Guru IPS SMP Negeri 40 Surabaya 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar